Tips Sukses Mengajar Bahasa Inggris | Mengajar bahasa Inggris kepada
orang-orang yang baru mulai belajar bahasa Inggris (second-language
learners) merupakan sebuah tantangan yang cukup besar, terutama ketika
para guru pemula belum mempelajari bahasanya sendiri. Seorang guru harus
menyadari bahwa para pembelajar bahasa memiliki berbagai gaya belajar
seperti semua siswa di kelas reguler pada umumnya. Maka, pengajaran bahasa Inggris memang harus dioptimalkan.
Beberapa siswa lebih memilih untuk
menulis, sementara yang lainnya lebih memilih untuk melakukan interaksi
sosial sebagai cara belajarnya. Para pelajar visual memerlukan stimulasi
yang unik seperti dalam bentuk gambar dan desain, sedangkan para
pelajar kinestetik memerlukan penggunaan gerakan tubuh. Untuk itu, maka
salah satunya akan disarankan untuk mengajukan pertanyaan dalam
menentukan tingkat siswa, preferensi, serta latar belakang budaya-nya.
Metodologi yang benar untuk dapat digunakan di dalam kelas tergantung
pada preferensi pelajar dan guru itu sendiri. Tak peduli metode pengajaran
seperti apa yang akan Anda terapkan, Anda harus menerapkan cara untuk
mengajar siswa baru Anda, memang lebih baik untuk mencoba lebih dari
satu strategi dan melakukan modifikasi sebanyak yang kita perlukan.
7 Tips Sukses Pengajaran Bahasa Inggris yang Efektif
Dan berikut 7 tips sukses untuk menciptakan metode pengajaran Bahasa Inggris yang baik:
1. Presentasi, Praktek, dan Produksi (PPP Strategy)
Strategi Tiga “P” ini umumnya digunakan di dalam kelas untuk mengajar semua mata pelajaran. Pada perencanaan pengajaran
pertama, guru menyajikan topik harian, mingguan, atau bulanan. Dia
membuat sebuah situasi yang memunculkan dan memodelkan bahasanya. Teknik
presentasinya pun bervariasi. Saya akan merekomendasikan Anda untuk
menulis beberapa catatan penting pada papan tulis. Mungkin, guru akan
berdiri atau bergerak di sekitar kelas. Dia mungkin bisa memanfaatkan
proyektor untuk melakukan presentasi menggunakan PowerPoint atau untuk
sekedar menggambarkan diagram. Kemudian, siswa mempraktekkan apa yang
telah mereka pelajari, seringkali melalui latihan sederhana, dan
selanjutnya mereka “memproduksi” sebuah proyek nyata seperti paragraf
tertulis atau diagram yang akan dijelaskan di depan kelas. Tahap
Produksinya menggunakan beberapa bahan otentik (kehidupan nyata) dan
mendorong siswa untuk menggunakan bahasa dalam konteks kehidupan nyata.
Strategi PPP ini sering juga mengintegrasikan berbagai teknik lainnya
karena pada dasarnya merupakan sarana untuk mengorganisir dan menyajikan
pelajaran.
2. Pendekatan Pengajaran Bahasa Komunikatif (The Communicative Language Teaching Approach)
Pendekatan Pengajaran Bahasa Komunikatif
sering digunakan bersama-sama dengan PPP. Pendekatan CLT (Communicative
Language Teaching) berkembang secara alami untuk mendorong komunikasi
terbuka dan interaksi antara guru dan siswa mereka. Sebagai guru, Anda
akan fokus pada kompetensi komunikatif bukan pada struktur gramatikal.
Siswa akan menggunakan bahasa dalam konteks kuasi-otentik di mana guru
memunculkan tanggapan dari mereka sementara juga memperhatikan
kelancaran dan akurasinya. Tujuan dari CLT adalah untuk mencapai
kemampuan komunikatif sembari memikirkan bahasa Inggris sebagai bentuk
komunikasi. Guru akan mengajukan pertanyaan untuk mengenal siswa.
Pertanyaannya akan mendapatkan topik yang akan diperkenalkan di depan
kelas untuk kosakata serta idiom baru. Kegiatan pembelajaran yang Anda
pilih harus menarik untuk peserta didik dan terkait dengan dunia otentik
(nyata) di mana orang tinggal.
3. Pendekatan Tata Bahasa (The Grammar Approach)
Beberapa orang menyebutnya pendekatan
“grammar-translation”. Mempelajari aturan tata bahasa dan menerjemahkan
tulisan-tulisan yang menarik masih memiliki banyak nilai lebih dan bukan
merupakan sesuatu yang buruk. Bahasa ibu dari para pelajar dapat
digunakan untuk membahas struktur gramatikal dari penulisan dalam bahasa
Inggris. Namun demikian, dalam banyak kasus guru pembicara asli hanya
berbicara bahasa Inggris untuk menjelaskan tata bahasa dari suatu
kalimat atau teks. Bahkan tanpa pengetahuan yang baik dari struktur
gramatikal, di beberapa titik peserta didik akan menemukan betapa
pentingnya pembelajaran komponen ini dapat berjalan. Oleh karena itu,
saya akan menyarankan untuk mengajarkan titik penting grammar atau untuk
memunculkan pengamatan siswa dari aturan tata bahasanya yang dapat
menjadi jelas saat melakukan pengajaran melalui pendekatan komunikatif.
Dua pendekatan yang dijalin bersamaan akan berjalan cukup baik jika kita
mengizinkan mereka untuk melakukannya. Dengan itu, maka diharapkan bagi
kita untuk dapat memberikan evaluasi pengajaran yang lebih baik.
4. Pendekatan Phonics, Membaca dan Sastra (Phonics, Reading and Literary Approaches)
Tergantung pada tingkat siswa Anda, Anda
mungkin memutuskan untuk melaksanakan program membaca. Untuk pemula,
Anda mungkin bisa mengajarkan phonics atau suara huruf. Siswa akan
mendapatkan manfaat dari beberapa bacaan yang tak jauh lebih tinggi dari
tingkat bacaan mereka saat ini. Tingkatnya memang bervariasi di antara
siswa. Seperti kemajuan siswa, guru mungkin bertanya pada bacaan untuk
melakukan pemeriksaan pemahaman. Sumber daya online dan program komputer
saat ini dapat membantu di bidang phonics, membaca, dan sastra karena
komputer dapat mengeluarkan huruf bagi siswa dengan cara yang
menyenangkan, sementara membuat pembelajaran menjadi lebih menyerupai
permainan.
5. Respon Fisik Penuh (Total Physical Response)
Total Physical Response (awalnya
diperkenalkan oleh James J. Ascher) adalah teknik yang memanfaatkan
perintah yang memerlukan siswa untuk menggunakan tubuh mereka untuk
menunjukkan pemahaman terminolgy. TPR dapat digunakan untuk meninjau
kosakata serta melatih situasi otentik. Anda harus mempersiapkannya
dengan memilih perintah dengan hati-hati sebelum menggunakannya di dalam
kelas. Ini akan menjadi bagian dari proses perencanaan-pelajaran.
Meskipun banyak guru mengatakan TPR efisien di tingkat manapun, saya
sarankan menggunakan sebagian besar bentuk instruksi untuk tingkat yang
lebih rendah. Saya baru saja menggunakan TPR di dalam kelas ketika saya
bertanya kepada siswa saya untuk berdiri, meletakkan tangannya, berbalik
dan duduk. Itu sangat efektif, tetapi sebagaimana pelajaran semakin
maju maka saya menggunakan TPR dengan porsi yang lebih sedikit. Pada
setiap titik dalam pelajaran, tidak peduli pada tingkat apa, para
pembelajar kinestetik akan selalu menghargai gerakan dari TPR.
6. Pendekatan Alami (The Natural Approach)
Dalam Pendekatan Alami, peserta didik
mulai terekspos oleh model yang baik dari penggunaan bahasa, yaitu, guru
mereka sendiri. Ini dijalankan melalui akuisisi bawah sadar dan bahasa
alami terbaik peserta didik untuk mencapai bahasa Inggris. Oleh karena
itu, siswa harus tenang di lingkungan belajarnya di mana mereka didorong
untuk menggunakan bahasa secara alami. Hal ini dapat dicapai dengan
mengatakan anekdot untuk sebuah kelas dan mendengarkannya tentang
bagaimana siswa merespon. Anda dapat memberikan pengajaran di kelas
dengan bermain game dengan mereka, berbagi pengalaman pribadi, dan
dengan bersama-sama memecahkan persoalan seperti “seragam seperti apa
yang akan menjadi pilihan terbaik untuk sekolah”.
7. Sumber-sumber Online (Online Resources)
Interaksi guru dengan siapa siswa adalah
sumber daya kelas terbaik. Itu sebabnya saya tidak akan menempatkan
siswa di depan komputer untuk setiap pengajaran kepada mereka. Di sisi
lain, ada ribuan sumber daya yang dapat Anda temukan di Internet yang
bisa digunakan sebagai media pengajaran
Anda untuk mengajarkan para pelajar bahasa Inggris. Guru sering berbagi
pengalamannya secara gratis secara online, dan ada penerbit yang
berbagi bahan-bahan gratis untuk seluruh kelas-kelas ESOL dan TEFL .
Saya menyarankan agar Anda menjelajahi Internet untuk memperoleh ide-ide
dan bahan tambahan. Siswa mungkin akan mendapatkan manfaat dari
beberapa tugas dan tes yang akan Anda temukan di Web.
Demikianlah 7 tips sukses untuk dapat menciptakan metode pengajaran bahasa Inggris
yang bisa Anda terapkan di kelas Anda. Tak peduli apa teknik yang Anda
pilih, berhati-hatilah terhadap macam-macam gaya belajar dan berusahalah
untuk memenuhi apa yang peserta didik perlukan untuk memperoleh
pembelajaran yang lebih baik. Jika Anda memulai dengan sebuah cerita
pendek dan kemudian Anda meminta siswa untuk memberikan
pertanyaan-pertanyaan terbuka tentang topik sederhana, Anda akan berada
di jalur yang benar untuk menjadi seorang guru yang efektif dari para
pelajar bahasa Inggris (ELLs; English Language Learners).
Sumber : Panduan Guru dot Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar